Di balik kebisingan suasana panggung dangdut di
kawasan Kota Yogyakarta, ada sekelompok orang tengah asik berjoget dengan irama
berbaris di belakang panggung. Kala itu, Pedangdut cantik semok dan aduhai Uut
Selly tengah mendendangkan single Goyang Morena di atas panggung.
Sekelompok remaja ini berjoget dengan gerakan sama
seperti halnya goyang prajurit. Ada satu pemimpin yang menjadi instruktur
goyang ini. Namun goyangan yang dikenal dengan nama Goyang Temon Holic ini
sedikit unik dan "nyeleneh". Mirip dengan aksi Film Porno yang sempat
heboh beberapa waktu lalu.
" Para pelaku goyang Temon Holic ini selalu
hadir di setiap panggung di wilayah Kota Yogyakarta dan Jawa Tengah. Apalagi
saat Uut Selly manggung, mereka dengan kompak berjoget di sekitar
panggung," ungkap Aka manajer pribadi Uut Selly.
Di situs berbagi video, Youtube, goyang Temon Holic
sudah muncul dengan berbagai macam gaya. Umumnya, rekaman goyang Temon Holic
yang diunggah berasal dari acara atau hajatan tertentu. Namun tak jarang pula
direkam dari aksi komunitas Temon Holic di berbagai wilayah.
Beberapa saat kemudian, penyanyi hingga pengunjung
acara mulai mengikuti goyangan komunitas ini. Lantas, jadinya seisi acara
bergoyang ala “goyang antimabuk” ini. Gerakan yang lucu membuat sejumlah
pengunjung acara tersebut tak kuasa menahan tawa.
" Komunitas Temon Holic juga banyak dari Fans
Uut Selly dengan nama Kopasuus alias Komando Pasukan Uut Selly," jelas
Aka.
Sejarah Temon Holic bermula dari Klaten. Jogetan
ini berawal dari goyangan Muchtar Setyo Wibowo alias Temon. Dari sinilah
sejarah Temon Holic berawal.
Suatu ketika, warga Sidorejo, Klaten Tengah, Klaten
itu melihat ada seorang laki-laki yang berjoget dengan gaya unik pada sebuah
acara dangdutan. Teguh kemudian semakin sering melihat lelaki itu pada acara
dangdutan di tempat lain.
Usut punya usut, lelaki yang berjoget unik itu
ternyata bernama Temon, warga Kadilanggon, Wedi, Klaten yang punya nama asli
Muchtar Setyo Wibowo. Singkat cerita, orang-orang yang menyukai gaya berjoget
Temon lalu berkumpul dan bersepakat membuat wadah untuk menampung penyuka joget
dangdut lainnya. Mereka akhirnya mendeklarasikan Temon Holic pada awal 2013.
Ide kreatif itu melahirkan resolusi baru Temon
Holic. Mereka berkomitmen untuk mengubah imej dangdut agar tidak identik
sebagai musik kampungan.
0 komentar:
Posting Komentar